Aku pikir hatiku akan mampu menetralisir semua racun dari empedumu. Nyatanya hatiku kerap lelah terracuni. Terus menerus berusaha memaafkan pahitnya dirimu. Yg seolah tampak mustahil untuk berubah spt yg aku pikir dan harap. Semakin hari semakin tampak bahwa pahit itu nyata benar adanya bukan hanya kekhawatiranku semata. Lalu bagaimana dg aku yg terlanjur disatukan karna kelalaianku tepatnya kenaifanku. Adakah mungkin untuk terberai tanpa beban. Semoga Ia masih memberi kesempatan. Izinkan.
Expression of C@ndy...
Rabu, 19 Mei 2021
hatiiku dan empedumu...
Aku muak denganmu seolah hatimu terbuat dari batu. Tak punya rasa sedikitpun tentang setiap hal baik yg aku beri. Dg sepenuh hati dan ikhlas. Aku menyesal telah menggarami lautan sepanjang hidupku. Berusaha mengikuti semua kehendakmu yg ternyata ngawur melulu. Menyesal mengorbankan hidup untuk manusia sampah sepertimu. Dan parahnya kau tak pernah mau menyadari kebusukan dalam dirimu itu. Haruskah kau tunggu ia menggerogotimu hingga tak bersisa. Lantas kau baru mau merangkak dg sisa tulang belulangmu. Tak banyak harapku. Semoga cepat berlalu kepahitan ini. Orang pikir aku minum madu disepanjang hidupku, nyatanya kau seperti empedu pahit yg selalu meracuni hatiku yg indah. Dan parahnya kau tlah menancap didagingku. Entah apa yg harus kuperbuat
Langganan:
Postingan (Atom)